Pencetus Manhaj
Al-Ustadz
Belaid Hamidi
Nama lengkap beliau Belaid Hamidi. Lahir pada tahun 1959 di ‘Ain
Lauh, Kerajaan Maroko. Beliau menggeluti dunia mengajar sejak muda. Pada
awalinya, beliau adalah pengajar di sebuah desa terpencil di mana beliau tinggal.
Karena prestasi dan kemampuan beliau dalam dunia pendidikan yang luar biasa,
akhirnya beliau dipanggil untuk mengajar di Madrasah Maulawiyah, sebuah
madrasah yang berada di lingkungan istana, di mana keluarga kerajaan
bersekolah.
Karena pertimbangan ingin menyebarkan ilmu yang selama ini
beliau gemari, beliau mengajukan pengunduran dirinya dari madrasah tersebut.
Sekarang syaikh Belaid Hamidi menetap di Mesir dan menjadi musyrif sekaligus
pengajar khot di Markaz Halqah al-Khairiyyah di Maidan Husain, di mana
mayoritas murid-muridnya juga mahasiswa al-Azhar.
Riwayat
Belajar Khot
Belajar Khot Naskhi dan Tsulust dari Syaikh Hassan Celebi (Rais
Khattathin di Turki saat ini). Dan memperolah ijazah pada dua khot tersebut
pada tanggal 05 November 1997.
– Ahali
Hamidi
Merupakan
komunitas kaligrafer yang tergabung karena kesamaan metode, visi dan misi dalam
pembelajaran dan pengajaran di bidang kaligrafi (khot). Komunitas ini terbentuk
sebagai wadah pemersatu para khattath yang belajar dengan Metode Hamidi. Sebuah
metode belajar kaligrafi secara klasik (taqlidi) yang dikembangkan oleh
al-Ustadz Belaid Hamidi. Ahaly Hamidi tersebar dalam bentuk kelompok (sanggar)
kaligrafi yang secara kontinyu melakukan berbagai aktifitas seni (khususnya
kaligrafi) di berbagai komunitas seperti perguruan tinggi, pondok pesantren,
maupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Jumlah
anggota Ahaly Hamidi yang telah memperoleh ijazah khot tidak kurang dari 150
orang. Di antara mereka telah mendapatkan ijazah di jenis khot riq’ah, diwany,
jaly diwani, nasta’liq, maghribi dan juga naskhi. Jumlah tersebut akan terus
meningkat mengingat proses belajar yang terus berjalan dan jumlah peminat
belajar dengan metode ini terus bertambah. Sehingga dalam waktu yang akan
datang diharapkan akan muncul komunitas kalirafer yang benar-benar lahir dari
pemahaman yang benar dan komprehensif tentang kaligrafi, baik sebagai sebuah
seni, disiplin ilmu, maupun sebagai sebuah watak dan karakter yang positif dan
berwibawa.
– Tujuan
Tujuan
Ahaliyul Hamidi adalah menjadi jembatan bagi para pecinta seni kaligrafi
dalam mendalami seni kaligrafi dengan sungguh-sungguh dan maksimal.
Sehingga seorang yang baru belajar kaligrafi tidak akan bingung dari mana akan
mulai belajar menulis dan bisa dengan bertahap mengembangkan dirinya sehingga
benar-benar menjadi kaligrafer (khattath) yang tidak hanya cakap dalam menulis,
tetapi juga menguasai metode mengajar, mewarisi nilai-nilai luhur seorang
kaligrafer, serta memahami kaligrafi dari berbagai macam sisinya.
Kami
juga membuka konsultasi dan dialog berkaitan dengan belajar khot secara
individu ataupun klub yang ingin merintis cara pembelajaran kaligrafi seperti
metode yang telah kami pakai. Di samping itu juga menerima konsultasi tentang
metode dan teori dalam pembelajaran kaligrafi termasuk referensi utama dalam
pembelajaran khot dan sejarahnya, serta hal-hal penting lain yang berkaitan
dengan seni kaligrafi.
– Metode
Belajar
Metode
belajar khot yang diterapkan adalah Metode Hamidi. Yaitu pengembangan dari
metode klasik (taqlidi) dalam belajar khot, yang dirumuskan oleh al-Ustadz
Belaid Hamidi. Belajar dengan metode ini harus melalui tahapan yang didesain
untuk memudahkan pemula dalam menguasai semua jenis kaligrafi. Setiap
pembelajaran diakhiri dengan penulisan ijazah secara resmi yang disahkan
melalui upacara pemberian ijazah khot. Ijazah tersebut menandakan bahwa
kaligrafer bersangkutan memiliki identitas yang jelas dari segi ‘keturunan’
khot yang bersambung dari guru ke guru guru dan seterusnya atau yang biasa
disebut sanad.
Pembelajaran
ini tidak diukur dari satuan waktu yang ditentukan oleh lembaga atau guru,
tetapi diukur dari seberapa baik menguasai jenis khot, maka saat itulah seorang
murid dianggap sudah layak mendapatkan ijazah. jadi pada dasarnya ukuran
pembelajaran khot adalah penguasaan terhadap materi bukan waktu yang telah
ditentukan oleh guru atau lembaga yang mengadakan.
– Kegiatan
Kegiatan
rutin yang dilaksanakan adalah tashih (koreksi) pelajaran kaligrafi dari buku
yang telah ditentukan hingga menyelesaikan tahapan dan memasuki jenjang ijazah.
Koreksi pelajaran ini dilakukan oleh mereka yang telah menyelesaikan belajar
dan telah mendapatkan ijazah pada jenis khot tersebut. Koreksi pelajaran
sifatnya sangat fleksibel, baik dengan cara langsung bertemu dengan guru maupun
melalui media email. Jika seseorang telah menyelesaikan buku dan masuk tahapan
ijazah, maka akan dibimbing sampai selesai proses penulisan dan pengesahan,
kemudian bisa pindah ke jenis khot selanjutnya.
Kami menerima siapa saja yang
ingin bergabung. Sistem pembelajaran yang kami pakai sejatinya merupakan
pengembangan dari sistem tradisional (taqlidi) dengan
sistem ijazah dalam pembelajaran khot yang ada di Istanbul Turki, yang
dikembangkan oleh guru kami, Al-Ustadz Belaid Hamidi (Maroko) pada saat beliau
mengajar kaligrafi di Mu’assasah
Halaqah Litturats wa Attanmiyah Al-Mahalliyah di Kairo, Mesir.
Sistem ini kemudian tersebar melalaui murid-murid beliau yang ada lebih di 40
negara termasuk Indonesia dan negara asia lainnya.
7 komentar
two thumbs up... keep up the great work!! and good luck for the event!
mau tanya om, ne untuk lombanya kita nyontoh model tulisannya aja apa harus + hiasannya juga?
untuk lombanya kita fokuskan pada tulisannya saja, jadi untuk hiasannya tidak perlu...thanks for u'r question
thanks, may Allah bless us...
assalm.......pak! coba kirimkan materi perlombaan se-jatim satu lembar dan karya-karya master muhammad syauqi
untuk peralatan bawa sendiri/disiapkan
hem tampilan web blognya jg isinya sngt berkualitas. kaligrafer masa kini sdh sngt hebat dah terbang k internet luar angkasa, menyebarkan wawasan klgrafi demikian luasnya. moga brmanfaat